Setiap tanggal 22 Maret diperingati Hari Air Sedunia (World Day For
Water). Untuk tahun 2013, tema yang diangkat adalah “International Years
of Water Cooperation”.
Berdasarkan keterangan dari Wikipedia, inisiatif peringatan ini di
umumkan pada Sidang Umum PBB ke 47, tanggal 22 Desember 1992 di Rio de
Janeiro, Brasil. Tujuan dari peringatan ini adalah menyadarkan kita akan
pentingnya air bersih dan usaha untuk menyadarkan pengelolaan air
bersih yang berkelanjutan.
Tak bisa dipungkiri, air merupakan elemen yang tidak dapat terpisahkan
dari hidup kita. Bisa dibayangkan, apabila kita kehabisan air, maka
kehidupan ini mungkin juga akan berakhir. Dibanding 4 elemen dalam
kehidupan (logam, kayu, api, dan tanah), air merupakan elemen paling
dominan sebagai sumber kehidupan. Logika fengshui mengajarkan kita bahwa
di dalam tanah tempat kita berpijak juga terdapat banyak air di
dalamnya.
Di permukaan bumi ini, air juga ibarat mempunyai dua sisi yang saling
berlawanan, dapat sangat bermanfaat, misalnya untuk minum, mandi,
mencuci, irigasi, menetralkan penyakit dan racun. Namun di waktu
tertentu, air juga dapat menyebabkan kerugian dan kesengsaraan bagi
manusia akibat kekurangan air bersih, kekeringan, dan luapan air banjir,
bahkan terjangan tsunami !
Sehingga menjadi sangat penting perhatian dan pengelolalan sumber daya
air bersih di masa yang akan datang. Kualitas air yang memadai sangat
diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kehidupan di
seluruh dunia.
Persoalan air adalah masalah global. Elemen ini begitu dibutuhkan,
tetapi tidak banyak yang sadar untuk menjaga kualitasnya, sehingga
cenderung dianggap remeh. Pencemaran air makin hari makin
menjadi-menjadi, sementara pasokan air bersih terus menipis. Sebuah
perpaduan yang sangat rentan menyebabkan munculnya berbagai penyakit.
diperkirakan hampir satu milyar (sekitar 10 persen penduduk dunia) orang
di seluruh dunia tidak memiliki akses terhadap air bersih. Mayoritas
mereka hidup di Afrika yang memang arid zone. Pertumbuhan penduduk dan
peningkatan urbanisasi, polusi kimia dan spesies invasif adalah faktor
utama berkontribusi terhadap penurunan kualitas air. Akibatnya bagi
lingkungan dan bagi manusia cukup besar. Hampir 1,5 juta jiwa meninggal
setiap tahun akibat krisis air.
Khusus di Indonesia, potensi sumber daya air cukup besar. Negara kita
menduduki posisi ke-4 di dunia setelah Brazil, Amerika, dan Canada.
Sekali lagi, meski cadangan air yang tersedia cukup banyak, penting
sekali menjaga kualitas air demi keberlangsungan kehidupan di masa yang
akan datang. Pengelolaan sumber daya air berkelanjutan perlu melibatkan
semua pihak. Karena pada dasarnya, masalah air adalah urusan semua
orang. Water is everybody business.
Ironisnya, menurut Fatchan Nurrochmad, pakar teknik hidrolik dari UGM,
di Indonesia, hingga kini tidak ada koordinasi secara terpadu dalam
mengelola air, yang semestinya dijalankan secara komprehensif pemerintah
dengan seluruh stake holders. Nah, lo?
No comments:
Post a Comment