Kalimat di atas pernah terbaca di dalam sebuah mikro mini yang tertulis
di atas stiker. Tulisan tersebut berisi sebuah pertanyaan kepada semua pribadi
ummat Islam. Namun pertanyaan tersebut bukan cuma sekedar untuk dijawab saat
itu juga namun lebih kepada sebuah pertanyaan yang harus direnungkan.
Al Qur’an merupakan sebuah kitab suci ummat Islam yang juga merupakan
mukjizat Nabi Muhammad saw. Ia tidak hanya sebuah kumpulan wahyu namun juga
sebuah tuntunan hidup. Seluruh permasalahan yang dihadapi ummat Islam di segala
bidang haruslah merujuk kepada al Qur’an ketika mencari solusi atau jalan
keluarnya.
Setiap mu’min menyakini membaca al-Qur’an saja
merupakan amal yang sangat mulia dan mendapat pahala. Al-Qur’an adalah
sebaik-baik bacaan bagi orang mu’min di kala senang maupun susah, gembira
ataupun sedih. Membaca al-Qur’an juga
merupakan obat penawar bagi orang yang gelisah jiwanya.[1]
Ayat-ayat tentang menganjurkan membaca al-Qur’an diantara lain: Q S.
Al-Isra’:106 yang artinya “Dan al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan
berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami
menurunkannya bagian demi bagian”
Dan dalam Surat Al-‘Araaf: 204 yang artinya: “Dan
apabila dibacakan al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah
dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”
Dari ayat di atas terlihat
bahwa jangankan membaca dan mengamalkan isi al Qur’an, mendengarkan orang lain
membacanya saja sudah merupakan suatu perbuatan yang baik dan akan mendapatkan
rahmat dari Allah swt.
Al Qur’an memiliki banyak
keunikan-keunikan serta keutamaan. Ia juga memiliki pengaruh yang luar biasa.
Pada zaman Rasulullah hingga kini, banyak non muslim yang masuk Islam hanya
karena mendengar bacaan ayat al Qur’an, pada hal di antara mereka ada yang
tidak mengerti sedikitpun mengenai makna dari ayat-ayat tersebut.
Selain mendengarkan dan
membaca al Qur’an. Ada
satu keutamaan lain dari al Qur’an yaitu menghafalnya. Dari Ali bin Abi Talib
k.w. Rasulullah bersabda,”Barang siapa yang membaca al Qur’an dan menghafalnya,
maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga. Dan dia dapat memberi syafaat
kepada sepuluh anggota keluarganya yang kesemuanya wajib masuk neraka.”(HR.
Ibnu Majah)
Namun seperti sebaris
kalimat pertanyaan diawal artikel ini yang tertulis di sebuah stiker di atas
mikro mini, sudahkah anda membaca al Qur’an hari ini? Adalah sebuah pertanyaan
penting yang harus direnungkan.
Dewasa ini di mana setiap
orang memiliki aktivitas yang padat sering kali kita menjadi lupa untuk membaca
al Qur’an. Al Qur’an sering kali hanya sebagai penghias rak buku atau lemari
yang mahal harganya, namun ia hanya duduk manis di situ tanpa pernah disentuh
pemiliknya.
Di beberapa daerah
tertentu di Indonesia
bahkan al Qur’an sering kali dijadikan mas kawin atau mahar. Namun si empunya
hanya ketika mengucapkan ijab kabul itu saja ia menyentuh kitab tersebut, setelah itu ia yang
akan dilupakan. Naudzubillahimindzalik.
Sesibuk apakah kita ini
sampai kita tidak sempat meluangkan waktu untuk membaca al Qur’an ? Pada hal
Allah telah memberikan waktu yang luas 24 jam sehari semalam untuk dapat
dimanfaatkan hambaNya sebaik mungkin. Tapi apa yang sudah kita lakukan dalam 24
jam waktu yang diberikan Allah itu ?
Katakanlah waktu belajar
di sekolah atau bangku kuliah hanya 6 jam sehari, bukankah masih tersisa 18
jam. Atau bagi yang sudah bekerja standard pekerja di Indonesia dalah 8 jam sehari, masih
tersisa 16 jam. Berarti masih begitu banyak waktu tersisa yang dapat digunakan
oleh kita untuk membaca al Qur’an.
Sangat disayangkan kita
sekarang semakin terlena dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Lihat saja
banyak sebagian dari kita yang menghabiskan waktu di depan televisi menyaksikan
acara yang tidak membawa manfaat sama sekali, seperti sinetron. Bahkan sebuah
stasitun televisi swasta ada yang menayangkan sinetron di televisi mulai pukul
6 sore hingga pukul 1 lewat tengah malam secara terus menerus dan
berganti-ganti antara judul yang satu dengan lainnya. Pada hal dari waktu yang
ada itu bila digunakan untuk membaca al Qur’an mungkun dapat khatam dalam 1
malam saja.
Belum lagi sebagian ummat
lain yang senang menghabiskan waktu di jalan. Jalanan semakin hari terlihat semakin
padat saja. Orang banyak terlihat berkendaraan di jalan. Tapi tahukah engkau
bahwa sebenarnya banyak di antara mereka yang sedang berada di jalan sama
sekali tidak memiliki kepentingan apapun untuk bepergian. Mereka hanya sekedar
menghabiskan waktu sambil menaiki sepeda motor yang mungkin baru dibelikan oleh
orang tuanya dengan susah payah, atau sekedar mencoba baju baru model terkini
yang baru saja ia beli. Tapi semua sama saja, tidak ada kepentingan !
Hal tersebut selayaknya
menjadi keprihatinan kita bersama. Karena membaca al Qur’an tidaklah memakan
waktu yang lama. Sisakanlah waktu yang ada walau itu hanya 5 menit saja untuk
sekedar membuka, membaca huruf demi huruf dan kalau sempat membaca makna yang
terkandung di dalam kitab suci tersebut melalui tafsir atau terjemahan.
Alangkah mulianya.
Karenanya mari kita
bertanya pada diri kita sendiri, “Sudahkah kita membaca al Qur’an hari ini ?
Renungkan dan jawab dengan jujur ! Kalau sudah Alhamdulillah tapi kalau belum
segeralah membacanya. Dan sebarkan pertanyaan berisi renungan ini kepada
orang-orang terdekat dengan kita. Keluarga, kerabat dan teman. “Sudahkah anda
membaca al Qur’an hari ini ?
[1]
Soenarjo, Al-Qur’an Dan Terjemahan. (Jakarta:
1 Maret 1971), hal. 76
No comments:
Post a Comment